Isi Artikel
Dalam membuat sebuah kegiatan atau penelitian, proposal dibuat untuk mendukung kegiatan. Seperti yang banyak diketahui secara umum bahwasannya proposal dibuat dalam rangka kegiatan pengajuan untuk menggalang dana. Namun terlepas dari tujuan tersebut, proposal juga dibuat dengan tujuan sebagai sebuah permohonan bersama untuk melaksanakan sebuah kegiatan.
Dengan makna lain, proposal merupakan sebuah usulan kegiatan yang dilakukan sebuah organisasi atau perorangan kepada sebuah instansi atau perorangan. Untuk meyakinkan penerima proposal mengenai usulan yang disampaikan, maka proposal haruslah dijelaskan secara rinci dan jelas mengenai teknis kegiatan yang akan dilaksanakan.
Proposal bisa dibuat siapa saja, baik untuk kalangan pelajar, mahasiswa, pelaku bisnis, dan juga masyarakat biasa, karena kepentingan pembuatan proposal pun berbeda-beda. Tak hanya digunakan sebagai pendukung kegiatan, proposal juga digunakan sebagai sarana untuk memperoleh izin pendirian suatu badan usaha, dan yang lainnya.
Pengertian Proposal
Proposal merujuk pada sebuah istilah yang berasal dari kata dalam bahasa Inggris “to propose” yang berarti mengajukan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, proposal merupakan sebuah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Proposal juga berarti sebuah saran atau permintaan untuk mengerjakan atau meminta izin melakukan sebuah pekerjaan kepada sesorang atau suatu badan.
Bisa disimpulkan bahwa proposal merupakan bentuk resmi sebuah permintaan atau pengajuan izin untuk melaksanakan suatu kegiatan kepada pihak yang bersangkutan dan memiliki kewenangan. Pengajuan izin yang ditulis berbentuk penjelasan secara sistematis serta terperinci mengenai rancangan kegiatan yang ditulis sesuai standar.
Ada kalanya sebuah proposal juga dibuat dalam rangka pengajuan dana bantuan untuk memperlancar kegiatan. Nantinya pihak penerima proposal akan bekerja sama dengan pihak yang mengajukan proposal dan memberikan dananya sebagai suatu bentuk dukungan untuk acara yang diselenggarakan. Sehingga tak jarang proposal juga berarti permintaan bantuan sponsor kegiatan.
Fungsi Proposal
Suatu permintaan yang dibuat pasti memiliki fungsi tertentu selain berupa permintaan itu sendiri. Begitu juga dengan proposal yang memiliki fungsi tertentu dalam penyusunannya sebagai sebuah permintaan izin melaksanakan sebuah kegiatan yang telah dirancang secara sistematis. Penyusunan sebuah proposal memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
- Sebagai sebuah kegiatan penelitian yang berhubungan dengan sosial, budaya, ekonomi, serta yang lainnya.
- Dapat digunakan sebagai sarana pengajuan izin mendirikan usaha tertentu sebagai citra dari proyeksi saat seseorang akan memulai sebuah bisnis.
- Dapat juga digunakan sebagai sebuah pengajuan tender dari macam-macam lembaga, baik negara maupun swasta.
- Dapat digunakan sebagai izin pengadaan acara-acara berupa seminar, pelatihan, acara perayaan tertentu, perlombaan, serta acara yang lainnya.
- Dapa juga digunakan untuk mengirim dana ke sebuah lembaga untuk mendapatkan dukungan sebuah acara.
Tujuan Proposal
Selain memiliki banyak fungsi, pengajuan sebuah proposal juga mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai pembuatnya. Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan sebuah proposal antara lain:
- Sebagai sarana untuk mendapatkan bantuan dana
- Sebagai sarana untuk memperoleh dukungan
- Sebagai sarana untuk mendapatkan izin
- Sebagai sarana untuk memperoleh sponsor
Unsur-Unsur Proposal
Dalam menyusun sebuah surat permohonan maka ada unsur-unsur di dalamnya yang harus penulis ketahui terlebih dahulu sebelum menyusunnya. Unsur-unsur yang ada dalam sebuah proposal di antaranya adalah:
1. Latar Belakang
Unsur pertama yang ada dalam sebuah proposal adalah latar belakang masalah. Didalam bagian ini dipaparkan mengenai adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang ada secara nyata. Oleh sebab itu, bagian latar belakang merupakan bagian yang menguraikan pokok permasalahan dengan singkat dan jelas.
Latar belakang juga harus sesuai dengan isi dan tujuan yang juga dijelaskan dalam proposal beserta uraian pentingnya pemecahan masalah tersebut dengan segera.
2. Rumusan Masalah
Dalam bagian unsur rumusan masalah, masalah dirumuskan secara tersurat dalam bentuk pertanyaan dengan jawaban yang nanti akan dicari. Masalah yang dirumuskan juga harus sesuai dengan objek penelitian atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Tujuan Penelitian
Dalam bagian tujuan penelitian dikemukakan apa saja sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah kegiatan atau penelitian.
4. Hipotesis
Hipotesis merupakan bagian yang memaparkan jawaban sementara atau dugaan penulis mengenai pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Hipotesis diperlukan agar hubungan antara masalah dan jawaban bisa digambarkan dengan jelas.
5. Asumsi Penelitian
Bagian asumsi penelitian merupakan bagian proposal yang berupa sebuah anggapan dasar mengenai suatu hal yang menjadi dasar berpikir dan juga dasar dalam bertindak.
6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dalam sebuah pengajuan merupakan sebuah paparan mengenai apa saja manfaat dan kelayakan masalah yang nantinya akan diteliti.
7. Sasaran
Dalam sebuah proposal juga perlu dijelaskan untuk siapa kegiatan tersebut ditujukan.
8. Teknik pelaksanaan
Teknik pelaksanaan merupakan cara apa yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang telah dipaparkan di dalam proposal tersebut. Teknik pelaksanaan perlu disampaikan agar dapat meyakinkan pembaca bahwa permasalahan dapat diselesaikan dengan tepat serta logis.
9. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan dibuat agar pembaca bisa mengetahui gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan dari awal hingga selesai. Jadwal kegiatan berisikan waktu kegiatan, jenis kegiatan, dan siapa penanggung jawab kegiatan.
10. Anggaran
Anggaran merupakan salah satu hal yang penting, karena untuk menyelesaikan permasalahan tentu dibutuhkan dana. Untuk itu, bagian anggaran perlu ditulis secara rinci meliputi anggaran yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan beserta kondisi secara efisien, objektif, dan juga logis. Anggaran yang diajukan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan mencantumkan harga yang sesuai.
11. Penutup
Unsur penutup terdiri dari kesimpulan, rangkuman, serta harapan yang disampaikan untuk rencana kegiatan yang dipaparkan. Dalam penutup terdapat tempat, tanggal disusunnya proposal, serta tanda tangan dan nama penanggung jawab.
Sistem Penulisan Proposal
Dalam menulis sebuah proposal juga terdapat sistematika di dalamnya yang berbeda jenis antara jenis proposal satu dengan jenis proposal yang lainnya. Terdapat dua jenis proposal yang akan dibahas, yakni untuk kegiatan dan untuk penelitian.
Proposal Penelitian
Sistematika penulisan proposal yang ada dalam sebuah proposal penelitian adalah sebagai berikut.
- Latar belakang
- Batasan masalah
- Rumusan masalah
- Tujuan penelitian
- Manfaat penelitian
- Tinjauan pustaka
- Metode penelitian
- Objek penelitian
- Metode pengumpulan data
- Metode analisis data
- Hasil yang diharapkan
- Daftar pustaka
Proposal Kegiatan
Sedangkan untuk proposal kegiatan, sistematika penulisannya pun berbeda dari proposal penelitian. Sistematika penulisan proposal kegiatan antara lain:
- Latar belakang kegiatan
- Dasar pemikiran
- Nama kegiatan
- Tujuan kegiatan
- Target kegiatan
- Manfaat kegiatan
- Jenis kegiatan
- Waktu dan tempat kegiatan
- Jadwal kegiatan
- Pelaksana dan organisasi kerja
- Sasaran
- Anggaran dana kegiatan
- Penutup
Macam-Macam Proposal
Selain memiliki fungsi dan tujuan yang ingin dicapai dalam membuat sebuah proposal, tentunya proposal yang dibuat juga terdapat jenis yang berbeda-beda. Macam-macam proposal tersebut disesuaikan dengan kegiatan dan juga jenis organisasi atau lembaga yang membuat. Setiap proposal yang dibuat pasti terdapat sebuah kaitan dengan dunia tertentu, seperti dunia kerja dan lain sebagainya.
Secara Umum
Secara umum proposal dibagi menjadi 4 jenis yang berbeda, antara lain:
1. Proposal Penelitian
Jenis proposal yang pertama adalah proposal penelitian, yakni proposal yang digunakan dalam bidang pendidikan untuk melaksanakan sebuah penelitian yang biasanya berkaitan dengan tugas akhir. Tugas akhir yang dimaksud adalah skripsi, tesis, dan yang lainnya. Proposal penelitian diajukan untuk meminta izin mengenai pengajuan penelitian yang akan dilakukan.
Proposal penelitian pun dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yakni:
- Proposal Penelitian Kuantitatif, merupakan proposal penelitian yang berisi penelitian menggunakan pendekatan yang berdasar kepada kerangka teori serta ide-ide yang berkaitan dengan pengalaman.
- Proposal Penelitian Kualitatif, merupakan proposal penelitian yang berbentuk holistik – kontekstual dengan peneliti sebagai instrumen dari kunci.
- Proposal Penelitian Kajian Pustaka, merupakan jenis proposal penelitian yang berisi mengenai rencana pemecahan masalah yang dilandasi dengan referensi yang relevan.
- Proposal Penelitian Pengembangan, yakni jenis proposal penelitian yang berisi rencana kegiatan untuk memperoleh suatu produk baru atau rencana melalui gagasan masalah yang sedang hangat dibicarakan.
2. Proposal Kegiatan
Jenis yang kedua merupakan jenis yang biasa dilihat dalam sebuah organisasi, yakni proposal kegiatan. Seperti namanya, proposal kegiatan merupakan sebuah proposal yang digunakan untuk mengajukan sebuah kegiatan dan biasanya disertai dengan pengajuan dana. Proposal kegiatan banyak digunakan oleh masyarakat, seperti kegiatan perayaan yang dilakukan masyarakat.
3. Proposal Proyek
Berbeda dengan dua proposal sebelumnya, proposal proyek berkaitan dengan dunia kerja yang dijalankan orang atau yang mengajukannya. Contoh proposal proyek dapat dijumpai dalam proposal pengajuan proyek pembangunan suatu gedung atau kantor. Isi proposal berupa rencana-rencana dalam suatu usaha atau komersil yang berkaitan dengan dunia kerja.
4. Proposal Bisnis
Tak berbeda jauh dengan proposal proyek, proposal bisnis digunakan dalam kaitannya dengan bisnis atau usaha. Proposal bisnis merupakan sebuah proposal yang diajukan oleh perseorangan dan juga bisa diajukan oleh suatu kelompok yang berkaitan dengan dunia bisnis. Contoh proposal tersebut adalah proposal pendirian tempat usaha, badan usaha, dan lain sebagainya.
Sedangkan berdasarkan bentuk sebuah proposal, proposal dibagi menjadi tiga kategori, yakni:
Proposal Formal
Proposal formal merupakan jenis proposal yang memiliki bentuk lengkap mulai dari pendahuluan hingga penutup yang dijelaskan secara rinci dan dalam bentuk resmi.
Proposal Non Formal
Berbeda dengan proposal formal yang memiliki struktur lengkap dan bentuk yang resmi, proposal non formal memiliki bentuk yang tidak lengkap. Proposal non formal disampaikan dalam bentuk surat yang berisikan permasalahan, berbagai macam saran, pemecahan dari masalah yang dipaparkan, dan pengesahan atau permohonan yang disampaikan.
Proposal Semi Formal
Isi proposal semi formal hampir menyerupai proposal non formal dengan isinya yang tidak lengkap maupun kurang memenuhi kelengkapan proposal formal.
Ciri-Ciri Proposal
Sebagai sebuah karya tulis resmi yang juga disusun dengan bahasa resmi, terdapat ciri-ciri proposal yang membedakan dengan karya tulis yang lainnya. Sebuah proposal yang baik memiliki ciri-ciri, antara lain:
- Proposal yang dibuat merupakan sebuah ringkasan mengenai kegiatan yang hendak dilakukan.
- Dibuat sebagai sebuah pemberitahuan pertama kali sebuah kegiatan.
- Isi yang ada di dalamnya meliputi tujuan serta latar belakang suatu acara.
- Bentuk proposal yakni berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dikumpulkan menjadi sebuah hasil jilid yang akan diserahkan kepada seseorang atau lembaga yang bersangkutan.
Struktur Proposal
Karena proposal merupakan sebuah karya tulis yang sistematis, maka di dalamnya terdapat struktur yang membangun sebuah proposal. Struktur yang membangun sebuah proposal antara lain:
1. Cover atau Sampul
Sebuah proposal pasti memiliki sampul yang terletak di depan dan di dalamnya menggunakan logo kegiatan atau logo organisasi yang sudah resmi dan berkaitan dengan kegiatan. Sampul juga mencakup nama kegiatan yang akan dilaksanakan serta tertulis nama instansi pelaksana di bagian bawah sampul.
2. Nama Kegiatan
Nama kegiatan merupakan nama yang dipakai dalam kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pengajuan proposal tersebut. Dengan mencantumkan nama atau judul kegiatan maka dapat mempermudah izin kegiatan.
3. Latar Belakang
Latar belakang proposal berisi latar belakang dilaksanakannya kegiatan yang diajukan dan isinya berupa inti kegiatan yang hendak dilaksanakan.
4. Tujuan Kegiatan
Target yang akan dicapai dan alasan diadakannya suatu kegiatan masuk dalam bagian tujuan. Tujuan kegiatan disampaikan secara rinci sehingga pembaca bisa dengan menyetujuinya.
5. Tema
Tema yang tertulis dalam proposal merupakan tema yang telah disepakati bersama terlebih dahulu oleh sebuah forum atau mengambil tema yang telah ada sebelumnya.
6. Jenis Kegiatan / Acara Kegiatan
Dalam struktur ini dijelaskan apa jenis kegiatan atau acara apa saja yang akan dilaksanakan dalam kegiatan tersebut. Dalam menjelaskan jenis kegiatan dan acara kegiatan perlu disertai maksud beserta tujuan diadakannya acara dan kegiatan tersebut.
7. Sasaran Kegiatan
Sasaran merupakan siapa peserta yang menjadi tujuan diadakannya sebuah kegiatan. Dengan menjelaskan sasaran dengan jelas, maka peserta akan mengetahui kegiatan tersebut.
8. Tempat dan Waktu
Agar lebih jelas kapan dan dimana kegiatan akan dilaksanakan, maka penyusun proposal perlu menjelaskan tempat dilaksanakannya kegiatan dan juga waktunya agar bisa berjalan dengan mudah.
9. Estimasi Anggaran
Estimasi anggaran merupakan banyaknya dana yang akan dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan. Semua anggaran yang akan diajukan harus ditulis secara detail dan juga rasional, mulai dari perlengkapan, administrasi, hingga biaya lain yang masuk dalam kegiatan. Anggaran tersebut sangat penting dan perlu diteliti karena anggaran merupakan bagian yang akan dilihat penerima proposal.
10. Penutup
Dalam struktur penutup, ucapan terima kasih beserta permohonan maaf akan disampaikan penulis kepada pembaca proposal. Agar sah, penyusun proposal perlu mencantumkan kolom tanda tangan yang telah diberi stempel.
11. Susunan Kepantiaan
Susunan kepanitiaan perlu dicantumkan karena bisa saja pihak instansi atau pihak yang akan mensponsori dana kegiatan menghitung dana berdasarkan susunan kepanitiaan.
Syarat-Syarat Pembuatan Proposal
Perlu diperhatikan juga dalam membuat sebuah proposal ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar proposal tersebut menjadi proposal yang baik dan mudah diterima oleh pembacanya. Adapun syarat-syarat membuat proposal antara lain:
- Proposal yang disusun haruslah sesuai dengan logika dan strukturnya jelas serta mudah dipahami.
- Kegiatan yang diajukan haruslah sebuah kegiatan yang terstruktur dengan baik.
- Rumusan jenis kegiatan ditulis dengan rinci dan jelas serta benar-benar berupa kegiatan yang dapat dilakukan sehingga pengadaan sebuah kegiatan tidak sia-sia dan hanya menghabiskan dana tanpa ada hasil yang berguna.
- Anggaran dana yang disampaikan pada isi proposal haruslah realistis dan sesuai logika harga-harga yang wajar. Rincian hal yang membutuhkan anggaran dana juga haruslah berkaitan dengan kegiatan yang diusulkan.
Dengan mengetahui segala hal mengenai proposal yang telah dijabarkan secara terperinci, kini penulis bisa mulai menulis proposal dengan sistematika dan kaidah yang benar. Dengan menulis proposal sesuai kaidah yang benar maka akan dapat mempermudah pembaca untuk menyetujui proposal yang diajukan.