Isi Artikel
Mungkin Anda mengira fantasi merupakan genre film. Ternyata tidak lho, fiksi juga termasuk genre atau jenis cerita. Cerita fantasi kini banyak diminati karena proses pembuatannya yang cenderung bebas tanpa ketentuan khusus. Pembaca jenis ini juga tidak kalah banyak, alasannya lebih seru dan tidak membosankan.
Kemudahan mengembangkan ide juga jadi nilai tambah. Anda bisa mengarang cerita sebebas mungkin. Tidak jarang hal janggal seperti gajah terbang, kaus kaki ngobrol atau bunga bernyanyi jadi ide pokok. Hal magic juga biasa dihadirkan untuk menguatkan ciri sebagai karangan imajinatif. Berkat ciri khasnya yang mencolok, jenis cerita ini sudah tidak asing di telinga.
Jika berniat untuk membuat atau menganalisis text ini, ada baiknya untuk mengenal struktur, ciri serta contohnya sebagai langkah awal.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah penalaran dan bisa jadi ajang memperluas wawasan. Siapkan notes Anda karena di bawah akan diulas berbagai hal terkait karangan bergenre unik ini.
Pengertian Cerita Fantasi
Cerita fantasi adalah karya tulis yang bersifat fiktif dan imajinatif (khalayan). Biasanya alur yang di gunakan merupakan alur umum namun tokoh dan penokohannya tidak biasa. Penulis yang menggunakan genre ini biasanya mengandalkan imajinasinya untuk membangun cerita yang menarik dan tidak membosankan.
Karena alur ceritanya yang anti mainstream, cerita fantasi sering kali diangkat ke layar lebar. Film Harry Potter atau Star Wars diawali dengan karangan fantasi lho. Anda juga bisa mulai menulis karya fantasi berdasarkan ide sendiri. Bisa jadi menuangkan imajinasi lewat tulisan akan membuahkan pundi – pundi uang. Menarik bukan?
Struktur Cerita Fantasi
Bebas mengarang dengan ide cerita beragam bukan berarti sebuah karangan terbebas dari struktur cerita. Struktur diperlukan agar urutan cerita tidak terkesan memaksa. Jadi pembaca lebih mudah memahami alur cerita yang tersaji. Lalu seperti apa struktur cerita fantasi yang baik? Berikut urutannya :
Orientasi
Orientasi atau dikenal sebagai pembukaan adalah struktur awal yang harus ada pada setiap karya tulis. Bagian ini akan mengantarkan pembaca pada keseluruhan cerita.
Baca Juga: Definisi Cerpen
Maka tidak aneh jika ada yang berpendapat pembukaan yang baik merupakan ciri cerita yang baik. Sebaiknya tulis sesuatu yang bisa menarik perhatian dengan struktur kalimat yang mudah dipahami.
Konflik
Bagian ini dibutuhkan untuk memunculkan inti masalah. Konflik akan menambah daya tarik cerita. Anda bisa menyimpannya selang setelah bagian orientasi. Biasanya konflik yang dihadirkan menyangkut ide utama dan memunculkan hal yang tidak terduga.
Resolusi
Untuk mengimbangi konflik maka perlu dihadirkan resolusi. Bagian ini ditandai dengan usainya ketegangan yang dimunculkan sebelumnya. Resolusi dihadirkan sebagai pengantar sebelum akhir cerita. Biasanya paragraf yang dihadirkan tidak sepanjang bagian yang lain.
Koda
Kebanyakan orang lebih mengenal dengan sebutan penutup. Ini merupakan bagian akhir dari setiap karangan. Beragam rangkaian kalimat disusun sedemikian rupa untuk mengakhiri jalannya alur cerita.
Cari Tahu Juga: Pengertian Novel
Koda atau penutupan dibagi menjadi dua jenis, yaitu bahagia dan sedih. Masing – masing jenis akan memberikan citra yang berbeda sebagai bagian penutup.
Contoh Cerita Fantasi
Cerita fantasi atau fiksi termasuk dalam karya sastra. Dalam proses pembuatannya, penulis bebas menentukan perangkat cerita berdasarkan khayalan. Namun perlu diingat struktur yang harus dihadirkan pada karangan. Jika masih bingung bagaimana bentuk cerita fantasi berikut contoh singkatnya.
Bonnie dan Sepatu Terbang
Nama ku Bonnie. Aku berumur 9 tahun dan sekarang tinggal di Brussels, Belgia. Hari – hari ku diwarnai dengan segala jenis permainan asyik bersama seorang teman. Namanya Edward, dia biasa dipanggil Ed. Dengan tubuh gempal dan mata coklat dia selalu membawa boneka gajahnya kemanapun kami pergi. Kami berteman sangat baik teramat baik hingga kami menemukan sepatu ajaib dekat pohon tua.
Hari itu Sabtu sore yang cerah dengan angin sepoy – sepoy mengusap lembut kulit wajah. Aku dan Ed bermain trampolin di pekarangan rumah. Ketika sedang melompat tinggi mata Ed melihat kilauan di bawah pohon tua tidak jauh dari rumah. Dengan rasa penasaran campur takut aku dan Ed mendekati sumber cahaya itu.
“Jangan terlalu dekat, nanti tanganmu terbakar” ujar Ed setengah gemetar karena takut
“Tidak apa – apa, aku hanya melihatnya lebih dekat”
Ku dekati sumber cahaya itu lalu ku temukan sepasang sepatu emas tersandar ke batang pohon kayu tua. Guratan sepatunya menandakan sepatu ini sudah tua namun tetap bagus untuk dipakai. Tanpa pikir panjang aku mengambil sepatu itu dan pulang ke rumah. Ku simpan di belakang pintu kamar agar ayah dan ibu tidak menemukannya
Lewat malam semakin penasaran sepatu jenis apa yang ditemukan. Ku coba untuk memakai sepatu itu, ukurannya sangat pas di kaki. Dan… tidak terjadi apapun. Sepatu ini seperti sepatu biasanya yang hanya memiliki warna indah yang berkilau diterpa cahaya. Ed sebelumnya telah memperingatkan ku “Jangan bawa apalagi memakai sepatu itu, sepatunya terlihat mencurigakan dan berbahaya”
Sekali lagi aku pakai sepatu itu sambil berkata “Andai saja sepatu ini bisa membawa aku terbang”. Tapi aku malah tertidur dengan sepatu di kaki. Tubuhku lelah dengan segala pengharapan tentang sepatu terbang yang bisa membawa ku mengelilingi Brussels, mengunjungi rumah nenek bahkan mengelilingi dunia. Pasti senang rasanya bisa terbang bersama burung di angkasa.
Ketika tengah tidur kaki ku seolah terangkat ke atas dan ketika sadar posisi ku sudah melayang dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah. Belum sempat teriak aku terbang ke luar rumah lewat jendela yang terbuka. Barulah aku sadar sepatu yang ku pakai ternyata bisa terbang sungguhan. Sisi kanan dan kiri sepatu mengeluarkan sayap kecil namun lincah.
“Ini bukan mimpi! Aku benar – benar terbang!” suara aga serak menggema di luar. Aku terlalu senang dan yang terpenting ini bukan mimpi. Ku coba menampar wajah dan hasilnya benar – benar aku hidup dan ini bukan khayalan. Sepatu yang emas yang dipakai benar – benar ajaib. Malam itu ku habiskan untuk mengelilingi Brussels dan melihat rumah nenek dari atas.
Pemandangan kota malam hari sungguh indah. namun tidak terasa sebentar lagi pagi menjelang, aku harus pulang dan pergi mengunjungi rumah paman Jack. Cukup mudah untuk mengendalikan sepatu terbang untuk kembali ke rumah. Ini sangat menyenangkan mengalahkan segala permainan terasyik di belahan dunia manapun.
Sampai di rumah, aku simpan baik – baik sepatu terbang itu. Tidak lagi di belakang pintu, tapi di sebuah kotak rapat rahasia dan diletakan di bawah kasar. Tempat itu cukup aman untuk mencegah pencurian dan mengurung sepatu itu agar tidak terbang sendiri selagi aku tidak di rumah. Rahasia ini akan juga dari semua orang kecuali Ed. Dia harus tau dan merasakan asyiknya terbang mengelilingi kota.
Pagi itu datang, paman Jack telah menunggu kami sekeluarga di rumahnya. Aku bersiap dengan hati yang gembira. Ayah ibu menyambut di ruang tamu, menyapa dengan senyum manis khas di pagi hari. “Ayo berangkat, nak” ujar ibu dengan lembut. Kami pergi dengan mobil menuju Utara kota. Di jalan aku tidak memikirkan apa – apa selain sepatu ajaib itu. Aku akan pulang cepat sepatu, tunggu saja!