Isi Artikel
Ureter yaitu saluran yang tersusun atas serabut otot polos yang mendorong urin dari ginjal ke kandung kemih. Selain terdiri dari otot polos, ureter juga disusun oleh epitel transisi.
Pada tubuh manusia dewasa, ureter mempunyai panjang sekitar 25-30 cm dan memiliki diameter kira-kira 1,7 cm.
Fungsi Ureter
Dalam ginjal manusia, ureter mempunyai fungsi antara lain:
- Sebagai penghubung ginjal dan kandung kemih
- Mendorong pergerakan urin dengan bantuan kontraksi (gerak peristatik) dari otot polos.
- Melakukan pencegahan kembalinya urin dari kandung kemih yang dibantu oleh katup (valvula)
Sebagai penghubung ginjal ureter mengirimkan urin dari ginjal lalu ditampung di kandung kemih. Lalu urin akan keluar jika sudah mencapai 300cc.
Pada lapisan dari dinding ureter tersusun atas otot polos sirkuler dan longitudinal yang mengakibatkan munculnya gerakan peristatik atau kontraksi yang terjadi secara terus menerus dengan waktu tiap lima menit sekali.
Baca Juga: Fungsi Dendrit
Tujuan dari kontraksi tersebut adalah supaya air kemih yang kemudian akan dikeluarkan dalam bentuk pancaran, kemudian melalui osteum uretrakus dan masuk ke kandung kemih. Baca Juga: Fungsi Testis
Pada saat urin masuk di kandung kemih, dinding bagian bawah dan bagian atas ureter akan secara otomatis menutup dan jika kemudian kandung kemih sudah penuh maka akan terbentuk valvula atau katup. Katup tersebut mempunyai fungsi untuk mencegah urin keluar dari kandung kemih.
Struktur Ureter
Dalam tubuh manusia ureter berperan sangat penting pada proses ekskresi. Ureter adalah bagian dari saluran muskuler yang mempunyai bentuk silinder dan mempunyai fungsi untuk mengirimkan urin dari ginjal ke kandung kemih/sebagai penghubung.
Baca: Fungsi Akson (Neurit)
Letak ureter yiatu didekat dengan kandung kemih dan dimulai dari hilus ginjal mengarah pada kandung kemih. Lebih dari itu ureter dibedakan menjadi dua jenis yaitu pelvis, intravesikalis dan pars abdominalis.
Dinding yang menyusun ureter yaitu mukosa yang sudah dilapisi dengan sel transisional, oleh otot polos sirkuler serta longitudinal yang dapat bergerak secara kontraksi supaya bisa mengeluarkan urin ke buli buli.
Selanjutnya ureter ini juga memiliki dua bagian, yakni ureters pars pelvika dan ureters pars abdominalis. Ureter pars pelvika berada pada persilangan vasa iliaka sampai pada dalam buli-buli.
Baca Juga: Fungsi Alveolus
Kemudian ureter pars abdominalis terletak pada pelvis renalis sampai menyilang di vasa iliaka. Setelah itu jika dilihat dari sisi radiologis, maka ureter dibedakan menjadi tiga bagian, yakni ureter proksimal, ureter medial dan ureter distal.
Itulah penjelasan lengkap tentang ureter. Semoga dapat menambah referensi ilmu biologi kalian. Terimakasih sudah berkunjung dan tunggu artikel selanjutnya.