Isi Artikel
Hujan adalah kejadian alam turunnya air yang berasal dari langit, yang dimulai dengan mendung. Manfaat hujan sangat luar biasa, adalah suatu karunia besar dari sang pencipta. Puisi hujan juga sebuah ungkapan yang menyiratkan isi hati.
Hujan untuk sebagian orang memiliki arti lain secara kiasan. Ya, kenangan. Kenangan baik masa kecil atau kenangan bersama pasangan. Di artikel ini saya akan memberikan sedikit karya saya puisi tentang hujan. Semoga dapat memberikan inspirasi.
Silakan baca dan simpulkan makna puisi tentang hujan dan cinta sejaki. Selamat membaca.
Puisi Tentang “Hujan”
Rintik gerimis hujan basahi bumi
Temani raga merajai diri
Nestapa berelegi ditebing tinggi
Meraup asa di segelincir hari
Aksara hujan mengguyur hati dan bumi
Bersama gelimang butiran tetes air hujan
Ada doa yang dibatin langitnya hati kepada Ilahi
Sejenak menepis hari
Mencoba berdamai pada hari
Hujan tak hanya menetes disendi hati
Hujan tak hanya mengguyur bumi
Namun hujan telah jatuh, sejatuh-jatuhnya mengguyuri seisi peluh hati
Ada diri disini, menatap hujan yang singgah
Ada diri disini, berdiam bersama tudung doa yang menggema
Aksara hujan yang menetes sisi hati
Biar hujan membersihkan alam insani
Biar hujan yang menjadi saksi
Ada munajat yang kulangitkan kepada-Nya
Biar hujan menghapus apa yang seharusnya dihapus
Biar hujan menjadi peneduh kegersangan
Biar hujan mengobati rindu
Dibawah guyuran hujan bersama tetes air mata yang bersembunyi
Bersama hujan yang menyapa bumi
Hati dalam penantian
Hujan berbalut rintik sendu
Hati yang tak bertuan, kelu menyampaikan seutas pesan
Bersama hujan dan air mata didalam doa
Puisi Tentang “Denting”
Gemuruh hati denting dawai
Suara hati menuntun arahku bertepi
Seketika petikkan jemari iringi geliak hati
Sapamu singgah ditabir mimpi
Saat diri merebah terjaga bersama Ilahi
Kini ku jelajahi pijakkan bumi
Seorang diri, tanpamu siapapun disisi
Hanya Ilahi yang setia dan tak pernah meninggalkan diri
Sekilas cermin hati tersadar lalu menepi
Rupanya bayangmu tetap utuh di kidung do’a
Denting dawai pusara hati
Engkau dimana?
Aku mencarimu kesana kemari
Dawai yang memetik lentik nada hati
Dawai hati menggenggam rasanya sendiri
Bersama tutur senandung nyanyian hati
Melukis kata di coretan pena
Bersama munajat yang tak berjeda
Puisi Tentang “Cinta Sejati”
Cinta, lima butir kata sederhana namun bermakna
Mampukah setiap insan bernafas artikan ya
Begitu luas maknanya, beragam jejak mampu mengutarakannya
Bak setiap deret aljabar rasa yang bersenandung
Tak mudah tuk sekejap mengartikannya
Karena ia terlahir dari tatap hati
Pujangga cinta bertutur hangat
Baca Juga: Puisi Cinta Yang Menyentuh
Cinta, adalah apa yang mampu kau cerna
Cinta, adalah apa yang mampu kau rasakan kehadirannya
Dari tatap hati
Cinta tak berkata tentang syarat
Bintang diatas langitpun menatap penuh rona pijarnya
Dalam teduh senyumannya
Menerangi seisi bumi penuh ketulusan
Temani jejak laku setianya hati bersama Ilahi
Dedaunan yang berjatuhan
Menuliskan kisah cinta dari sepasang bola mata
Dua hati yang menjadi satu
Cinta yang saling menguatkan
Cinta yang tak pernah lekang oleh waktu
Cinta sejati dalam tulusnya sebuah pengorbanan
Perjuangan mengukuhkan dan menyatukan hati
Dalam satu hati, satu tujuan dipundak bersama
Duhai kekasih hati yang sejati
Puisi Tentang “Rumpun Polemik Rasa”
Denting rindu berlagu merdu
Mengukir kisah di rumpun polemik sebuah rasa
Hening dalam renyuhnya doa
Ketika alunan waktu membungkam semu
Ketika aku mengenalmu
Menjadi ungkap aksara bersemi sejumlah tanya
Membiarkan nadanya terenyuh syahdu disanubari, dibungkam kelu ketir lisan yang merajai
Diam seribu bahasa mengartikan polemik nalar hati
Tatap bola mata dikejauhan hari yang beradu tanpa kata
Menatap dari jauhnya bentangan hari yang menari
Dalam haru merangkul harapnya dipeluk doa Ilahi
Tatkala bungkam menjadi sebuah aksara pena, dimata terpejam, dilangit menjulang
Ikhlas hati terpejam penuh ucap syukur kepada Ilahi
Polemik sebuah rasa didalam rumpun yang menyeka hati
Semoga tersampaikan jauh ke lubuk hati yang mendasar dalam,
Sedalam sulam do’a dipintal waktu yang mengalun
Puisi Tentang “Aksara Cinta”
Cinta adalah kejujuran tulusnya sebuah pengorbanan.
Cinta sejatinya saling menyempurnakan, mengenggam satu arah tujuan.
Sempurnanya dalam iman Ilahi
Setianya memupuk kasih hingga senja menutup usia.
Cinta lembayung syahdu di ikrar halal landasan hakiki Ilahi.
Cinta aksara hati yang mengalir kerelung hati.
Fitrahnya sebuah rasa tanpa rekayasa.
Apa arti cinta jika tanpa bukti sakral dalam ibadah.
Menuai kisahnya menyatukan hati menjadi satu dalam ikatan suci.
Semurni cinta yang terpatri dalam sujud do’a sang maha daya empunya kasih Ilahi.
Cinta itu melihat dari hati, tanpa syarat.
Bersama bait-bait Ridha Ilahi.
Seperti alunan cinta Adam dan Hawa yang abadi dalam sejarah pelita kasih.
Demikianlah beberapa contoh puisi tentang hujan, cinta dan perasaan. Semoga bisa memberikan perwakilan dari hati kalian yang membacanya.